Mambaus Sholihin – Separuh kedua bulan Ramadhan menjadi hari-hari yang sangat dinantikan oleh santri-santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin. Sebab, beberapa hari lagi mereka akan merasakan suasana bulan Ramadhan bersama keluarga dikediaman masing-masing dalam rangka liburan Ramadhan dan Idul Fitri.
Seperti biasa, sebelum pulang para santri terlebih dahulu diajak untuk mengikuti agenda mushafahah bersama dewan Asatidz dan Masyayikh. Agenda yang diselenggarakan oleh pengurus pondok tersebut bertujuan untuk menjaga ikatan persaudaraan dan kekeluargaan dalam memperkuat ukhuwah ma’hadiyah para santri.


“Selain untuk memperkuat ukhuwah, agenda ini adalah agenda rutin setiap tahun yang diselenggarakan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para santri agar tetap istiqomah mengerjakan amaliyah pesantren, meskipun mereka berada dirumah masing-masing” terang Rois Amm pondok.
Acara mushafahah tahun ini dilaksanakan kemarin, (18/04/22) dan dihadiri langsung oleh Agus H. Fakhrul Anam, Agus H. Muhammad Ma’ruf, Agus H. Muhammad Najib, Agus H. Mohammad Anas, Agus H. Muh Ainun Naim, para asatidz, dan jajaran pengurus pondok pesantren Mambaus Sholihin.
Diselenggarakan di Aula Darunnadwah Rusyaifah, acara berjalan dengan penuh hikmat, dimulai dengan shalat berjamaah dan pembacaan rawatib, dilanjutkan pembacaan maulid diba’, penyampaian pesan-pesan dan do’a dari dewan masyayikh, kemudian diakhiri dengan mushafahah bersama dewan Asatidz dan Masyayikh.


Agus H. Muhammad Ma’ruf mewakili dewan masyayikh menyampaikan banyak pesan dan nasehat yang harus dilaksanakan oleh para santri ketika dirumah: Pertama, beliau berpesan agar selalu istiqomah membaca al-quran, terlebih dibulan Ramadhan. Kedua, ketika liburan harus konsisten menjaga nama baik almamater pesantren, guru-guru dan orang tua. Ketiga, makna kitab selama ngaji Ramadhan harus dilengkapi sebelum pulang. Keempat, ketika dirumah harus maksimal dalam berbakti kepada orang tua
“بِرُّوْا آبَاءَكُمْ تَبِرُّ أَبْنَاءُكُمْ
Apikono wong tuwomu, niscaya kelak anak-anakmu akan berbuat baik kepadamu. Tidak ada harapan dari orang-orang tua kita baik yang sudah meninggal ataupun yang belum, kecuali doa atau kiriman fatihah dari anak-anaknya sendiri“, pungkas beliau.



Saat acara mushafahah berlangsung, ada satu hal yang sangat menarik perhatian, Agus H. Fakhrul Anam mengikuti rangkaian acara ditengah-tengah ribuan santri, saat mushafahah berlangsung beliau turut antri dalam barisan para santri, tidak hanya itu, beliau tidak sungkan untuk merendahkan tubuh beliau pada waktu sungkem dengan santri-santri beliau. Putra pertama Syaikhuna Romo KH Masbuhin Faqih tersebut memiliki sikap yang patut kita teladani bersama, di antara buktinya adalah sikap tawadhu’beliau saat mengikuti acara mushafahah kemarin.


Semoga kita semua dapat mengamalkan pesan-pesan beliau, dan dapat mengamalkan ilmu yang kita dapatkan dirumah masing-masing, sebagai jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Aamiin. /Zul