Ahad (29/09/19) pagi selepas ngaji Selosoaan, musholla tidak seperti biasanya yang langsung sepi setelah romo yai undur diri. Ini malah perlahan semakin ramai. Nampak beberapa alumni bergerombolan mulai berdatangan dan menempati beberapa sudut musholla. Ya, pagi ini adalah pembukaan ngaji bulanan kitab Minhajul Abidin untuk alumni putra bersama romo kyai.
Sesuai dengan jadwal yang diterima oleh pengurus pusat HIMAM, beliau romo kyai menghendaki adanya ngaji bulanan untuk alumni secara bergantian di tiap minggu terakhir untuk putra dan minggu kedua untuk putri. Beliau juga mempersilahkan jika ada wali santri yang menginginkan mengikuti pengajian sembari sambang putra putrinya.
Tepat jam 09.00, musholla telah ramai oleh beberapa alumni dari lintas angkatan. Agus H. Moh. Najib memulai dengan pembacaan Rotibul Haddad sambil menunggu kerawuhan romo kyai. Suara pengeras suara yang terdengar hingga luar musholla semakin membuat para alumni yang saat itu masih asyik berjalan-jalan keliling pondok untuk segera masuk dan memenuhi barisan tengah musholla yang menjadi lokasi ngaji.
Tak sampai rotiban selesai, beliau pun rawuh. Nampak wajah kerinduan dan kebahagiaan terlihat dari muka para alumni setelah melihat romo kyai secara langsung memasuki musholla dengan bersepeda onthel khas beliau. Bayangan akan masa-masa masih nyantri dulu mungkin langsung hinggap di hadapan para alumni kala itu. Ngaji pun dimulai selepas rotibul haddad selesai dibacakan.
Tidak seperti ngaji bersama santri yang relatif singkat. Ngaji kali ini berlangsung cukup lama. Hampir sejam ngaji ini berlangsung dan nampak tak satupun dari para alumni yang merasakan capek atau bosan. Bagian awal muqoddimah beliau urai dengan singkat tapi sungguh mengena, khas pembawaan beliau. Terlihat jelas rona antusiasme dari para alumni untuk menyimak dan mencatat maknanan dan keterangan-keterangan beliau. Ngaji pun selesai ketika beliau memberi isyarat cukup dan kemudian beliau akhiri dengan doá.
Ada yang membedakan ngaji alumni kali ini dengan ngaji para santri. Selepas beliau kundur, para alumni mendapat bagian konsumsi yang berisi nasi beserta air minum satu persatu. Jadi lengkap ujar salah seorang alumni, “Yo enthuk ilmu, enthuk barokah, entuk dungo, plus enthuk mangan…”. Semoga pengajian ini bisa semakin semarak seiring dengan doá dan harapan agar beliau romo kyai senantiasa diberi kesehatan dan kepanjangan umur… Amiin.

Tonton langsung via YouTube