Kondisi pandemi yang masih belum selesai dan belum dapat diprediksi membuat penyelenggaraan Multaqo Hai’ah Ash-Shofwah Al Malikiyyah ke-30 dilangsungkan secara virtual dan streaming dari Pondok Pesantren Nuru Haromain Pujon Malang.
Dengan jumlah peserta hadir yang dibatasi lengkap dengan menggunakan protocol kesehatan ketat, acara pertemuan rutin tahunan alumni Abuya Al Maliki yang biasanya dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai daerah hingga mancanegara ini tetap terlihat khidmat dan meriah. Hal ini bisa dilihat dari tampilan gambar pada video conference yang memperlihatkan antusiasme para alumni hingga muhibbin abuya Al Maliki yang begitu khusyu’ dalam melihat dan mengikuti satu persatu rangkaian acara hingga selesai.
Tidak seperti Multaqo tahun-tahun sebelumnya yang memakan waktu hingga dua hari, acara Multaqo ke-30 tahun ini hanya berlangsung selama satu hari. Tepat pada hari Rabu, 26 Shofar 1442 H./14 Oktober 2020 M., rangkaian acara dimulai tepat ba’da Ashar hingga malam.
Tak ingin ketinggalan momen istimewa nan barokah ini, Pondok Pesantren Mambaus Sholihin pun tak mau absen untuk ikut merasakan kemeriahan sekaligus keberkahan acara tersebut. Siang menjelang Ashar, aula Rushaifah yang baru saja selesai mengalami perbaikan kembali sibuk dan ramai dengan dentuman sholawat dan nasyid khas timur tengah.
Satu persatu keluarga ndalem, asatidz dan pengurus beserta santri yang sudah lebih dulu di pondok seakan tak mau melewatkan acara yang disiarkan secara langsung dan bisa disaksikan melalui beberapa layar yang telah disediakan. Terlebih ketika syaikhina, Romo KH. Masbuhin Faqih rawuh. Sontak saja memori dan ingatan para hadirin langsung tertuju pada penyelenggaraan Multaqo ke-29 tahun lalu yang diselenggarakan di tempat yang mereka tempati saat ini.
Pada acara pembukaan, tepatnya saat Abuya Sayyid Ahmad Al Malki hadir dan memberikan khutbahnya secara virtual, hadirin yang hadir secara virtual terlihat tidak dapat menutupi kerinduan dan kecintaannya kepada Abuya Al Maliki. Hal yang sama juga terlihat jelas dari syaikhina yang dengan begitu khidmat dan antusias mendengarkan dan memperhatikan kata demi kata yang keluar dari bibir mulia Abuya Sayyid Ahmad Al Maliki. Sungguh, sebuah teladan akan kecintaan, ketawadhu’an sekaligus ta’dhim yang luar biasa dari syaikhina kepada guru beliau. Meski hanya hadir dan bertatap muka secara virtual.
Selepas Maghrib, acara dilanjutkan dengan pembacaan manaqib Abuya Al Maliki, tahlil, beserta Maulid Nabi Muhammad SAW. Hadirin dari berbagai niqobah dan daerah yang terlihat dari layar zoom tampak tak satu pun yang bergeser meninggalkan acara, justru nampak semakin banyak dan meriah. Puncaknya ketika pembacaan mahallul qiyam. Tak sedikit peserta dari berbagai niqobah yang terlihat begitu histeris hingga bahkan mencucurkan air mata di momen istimewa tersebut. Tak sampai jam 9 malam, seluruh rangkaian acara akhirnya dipungkasi dengan do’a yang dipimpin oleh Habib Husin bin Ja’far Al Haddad. Dari dalam Rushaifah, tengadah tangan dari syaikhina, para agagis, asatidz dan seluruh pengurus dan santri yang hadir membuat hati terenyuh. Teriring do’a semoga madad dan barokah dari Abuya Al Maliki mengalir deras kepada syaikhina, keluarga beliau dan pondok Mambaus Sholihin tercinta. Aamiin.