Seiring dengan dibukanya kegiatan belajar mengajar bagi santri baru, Madrasah Tsanawaiyah mengadakan kegiatan perkenalan dalam bentuk daring / online. kegiatan yang bertema Masa ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) ini berlangsung selama dua hari, 15-16 Juli 2020.
Melalui kegiatan ini, siswa beserta wali santri yang memperoleh jatah kelas paralel mengakses siaran langsung di youtube dan facebook yang link dan waktunya sudah disebarluaskan oleh panitia melalui group-group wali santri yang sudah ada sebelumnya.
Di hari pertama MATSAMA, para santri beserta wali santru baru diberikan keterangan dan pemahaman tentang Madrasah Tsanawiyah Mambaus Sholihin, mulai dari pengenalan jajaran pimpinan Madrasah, sejarah dan selayang pandang pondok pesantren, hingga profil dan visi misi Madrasah Tsanawiyah Mambaus Sholihin.
Agus H. Muhammad Ma’ruf Masbuhin selaku ketua yayasan Mambaus Sholihin yang memberikan sambutan tentang kepesantrenan tidak bisa menutupi rasa apresiasi dan terima kasihnya kepada pihak panitia, serta para santri dan wali santri baru. Kepada wali santri, beliau berharap do’a, dukungan dan kerjasamanya dalam mengemban kepercayaan dan amanat untuk mendidik dan mentarbiyah putra-putrinya. Kepada para siswa-siswi, beliau berharap agar mereka dapat benar-benar mengusahakan apa yang menjadi cita-cita dari orang tua masing-masing, yaitu menjadi anak yang sholih, berguna bagi agama dan bangsa.

Sambutan berikutnya, Agus H. Moh. Ainun Naim Masbuhin selaku kepala madrasah menjelaskan panjang lebar tentang sejarah, visi dan misi Madrasah. Tak kalah pentingnya, beliau juga menyampaikan keunggulan dan perbedaan antara Madarasah Tasanawiyah Mambaus Sholihin dengan lembaga lainnya. Untuk itu, beliau berharap agar apa yang telah digariskan oleh pondok pesantren bersama dengan madrasah ini nantinya bisa benar-benar bisa dipegang teguh dan dijadikan pedoman.
Hari berikutnya, kegiatan MATSAMA lebih menitikberatkan kepada pengenalan tentang kurikulum dan tata tertib siswa, lengkap dengan kewajiban dan sanksi. Ust. Moh. Najih Baihaqi, MA. selaku wakil kepala kurikulum membeberkan panjang lebar kurikulum Madrasah Tsanawiyah Mambaus Sholihin. Beliau juga menjelaskan tentang adanya kurikulum pesantren yang menjadi kurikulum wajib madrasah. Nantinya, kurikulum wajib ini akan menjadi trademark atau program unggulan dari Madrasah Tsanawiyah Mambaus Sholihin ini.

Selanjutnya, secara bergantian tata tertib siswa disampaikan oleh Ust. H. Abdul Malik, S.Pd.I dan Ustd. Siti Qomariyah, S.Pd.I. Hal yang paling penting dari tata tertib siswa ini, tata tertib siswa juga bergantung penuh pada tata tertib dan peraturan yang ada di pondok pesantren. Meskipun begitu, para santri tetap akan mendapatkan masa keringanan untuk bisa beradaptasi. Karena yang paling penting bagi santri baru adalah agar mereka betah dan kerasan terlebih dahulu.
Acara pun selesai dan diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh Agus H. Moh. Ainun Naim Masbuhin. Dengan adanya kegiatan pengenalan madarasah ini, diharapkan agar para santri dan wali santri baru jenjang madrasah tsanawiyah bisa mengikuti seluruh kegiatan dan aturan yang akan diagendakan di kemudian hari.