Mambaus Sholihin – Pondok Pesantren Mambaus Sholihin kembali kerawuhan seorang ulama’ besar dari negara wali, Yaman, Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi, mufti sekaligus guru besar Universitas Darul Ulum As Syar’iyyah Hudaidah Yaman. Senin malam, (16/05/22).


Malam selepas jama’ah Isya’, beliau beserta rombongan yang didominasi oleh pengurus Yayasan Mur’i Indonesia (YAMURI) rawuh di ndalem dan disambut oleh beberapa keluarga ndalem, seperti Agus H. Muhammad Ma’ruf, dan Agus H. Ainun Na’im. Baru beberapa saat kemudian Syaikhuna Romo KH. Masbuhin Faqih turut serta menjamu dan memberikan penghormatan kepada beliau.

Sejak dari awal perjumpaan, nampak jelas sekali sikap dan teladan mulia yang diberikan oleh kedua beliau, syaikhuna beserta Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi. Sejak awal, beliau berdua saling berebut mencium tangan dan memberikan penghormatan sempurna.



Syaikh Abdurrahim Al Wasobi dalam beberapa kalimah yang beliau sampaikan secara terang-terangan juga meminta do’a, dan keberkahan dari syaikhuna. Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi juga meminta romo kyai untuk memberikan ijazah sebagaimana beliau telah mendapatkan ijazah dari Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki. Permintaan ini pun tidak mudah, karena romo kyai berkali-kali beralasan tidak berhak memberikan ijazah, lebih-lebih kepada beliau, Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi. Hingga akhirnya permintaan itu diijabahi oleh romo kyai setelah Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi mendalihkan atas dasar hifdhu tasalsulis sanad (menjaga ketersambungan sanad).
Momen berikutnya adalah penyampaian kalimatut tarhib singkat sekaligus ungkapan pujian, yang kali ini disampaikan oleh Agus H. Ainun Na’im dalam bentuk qosidah salamun-salamun yang sudah masyhur di kalangan salaf. Nampak beliau syaikhuna romo KH. Masbuhin Faqih, Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi beserta beberapa tamu dan keluarga ndalem yang membersamai beliau berdua, begitu asyik dan khidmat dengan lantunan qosidah tersebut.

Menjelang berpamitan, kembali Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi meminta agar syaikhuna memanjatkan do’a. Sayangnya tidak mudah, karena lagi-lagi romo kyai selalu menolak untuk memimpin do’a hingga akhirnya Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi benar-benar meminta romo kyai yang memimpin do’a. Romo kyai pun akhirnya berkenan memimpin do’a. lepas beliau memimpin do’a, kali ini giliran Syaikhuna yang memohon kepada Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi untuk juga memimpin do’a. Do’a dan bacaan al Fatihah pun tersampaikan dari beliau sekaligus menjadi penanda pamitnya beliau, Syaikh Muhammad Abdurrahim Al Wasobi. Beliau pun akhirnya undur diri setelah sebelumnya mengabadikan foto bersama syaikhuna dan rombongan beliau.

Semoga kerawuhan beliau menambah keberkahan untuk keluarga besar pondok pesantren Mambaus Sholihin. Aamiiin. /Zul2